Bismillahirrahmanirrahim
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Syaikh Muhammada As-Sanwani, Grand Syaikh Al-Azhar Mesir yang ke-13, dalam kitabnya yang bertajuk “Hasyiyah Ala Mukhtashar Ibnu Jamrah”telah mensyarahkan kitab Mukhtashar Shahih Bukhari telah menulis beberapa kisah reality yang berlaku dalam kehidupan seharian tentang keajaiban Basmalah.
Antara yang dimuatkan dalam kitab karangan beliau ialah kisah seorang sahabat Nabi yang bertemu dengan syaitan penggoda orang Mukmin dan syaitan penggoda orang Kafir. Sahabat yang diriwayatkan kisahnya itu bernama Abu Hurairah r.a. Syaitan penggoda orang Kafir itu tampil gemuk, segar-bugar, rapi, dan memakai pakain yang rapi lagi bagus. Tetapi, syaitan penggoda orang Mukmin hanya bisa tampil kurus kering, kusut, dan telanjang tidak berpakaian.
Berikut adalah dialog di antara kedua-dua syaitan tersebut.
Syaitan penggoda kaum Kafir: “Kenapakah keadaanmu amat menyedihkan, kau kurus kering, kusut, lagi tidak berpakaian?”
Syaitan penggoda kaum Mukmin: “Aku bertugas menggoda orang Mukmin yang selalu berzikir dan membaca Basmalah, menyebut nama Allah. Ketika hendak makan dan minum, ia membaca basmalah menyebut nama Allah, maka aku tetap lapar, dan haus. Ketika memakai minyak, ia menyebut juga Basmalah, maka aku tetap kusut. Dan yang lebih memalukan untukku, dia tetap melafazkan Basmalah ketika memakai baju sehingga aku tetap telanjang sebegini.”
Syaitan penggoda kaum Kafir: “Jikalau begitu, aku beruntung. Aku bersama orang Kafir yang tidak pernah menyebut nama Allah. Pada waktu makan ia tidak menyebut nama Allah sehingga aku bisa makan bersamanya sampai puas, kekenyangan. Ketika minum juga ia tidak menyebut nama Allah, sehingga aku turut serta minum bersamanya menghilangkan dahaga. Ketika memakai minyak, ia tidak menyebut nama Allah sehingga aku ikut minyakkan diriku. Dan ketika memakai pakaian dia langsung tidak menyebut Basmalah sehingga aku ikut memakai apa yang disarungnya.
(Dipetik dan dimodifikasi daripada buku Di Atas Sejadah Cinta)
Jadi akhawat yang dikasihi marilah kita membasahkan lidah dengan ucapan Basmalah tiap kali melakukan apa juga perbuatan. Bukankah itu salah satu langkah untuk kita memperbaharui niat kita dalam melakukan setiap perbuatan untuk menggapai redhaNya? Bahkan ia juga mampu membawa keberkatan dalam setiap amalan. Berkesan juga untuk mengelakkan diri daripada melakukan dosa, kerana apabila kita telah menjadikan kebiasaan untuk membaca Basmalah di awal setiap perbuatan, bagaimana rasa jika awal melakukan dosa, kita mahu mengucapkan Basmalah.
“Bismillahirrahmanirrahim“.
Suatu kalimah pendek yang mampu memberi kesan yang mendalam bagi insan yang meneliti maksudnya, menangkap isi maknanya. Dialah Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bukankah kita hidup di dunia ini dengan sifat ar-Rahman, ar-Rahim Nya?
Fikir-fikirkan, renung-renungkan dan selamat beramal.
KISAH PISAU
3 hours ago
1 comments:
salam cassandra, nice writing.. keep it up..
Post a Comment